Kamis, 28 Februari 2013

PENYAKIT WSSV (WHITE SPOT SYNDROM VIRUS

Apakah penyakit WSSV


Adalah jenis penyakit yang disebabkan oleh White Spot Syndrom Virus yang menginfeksi organ penting dan menyebabkan kematian sampai 100% dalam waktu 3-10 hari setelah adanya gross sign.
Spesies yang diserang adalah jenis Crustacea, seperti kelompok udang (monodon, vannamei, merguiensis, stylirostris, setiferus, dll.


Pola Infeksi

* Infeksi WSSV pertama terjadi di epithelum dan penyebarannya melalui darah keseluruh organ vital (jantung, sub kutikular, jaringan ikat, lymphoid organ, saluran pencernaan, insang, dll) dan membloking organ sehingga tidak dapat berfungsi secara normal.

Penyebab Bintik Putih

* Bercak putih di carapace akibat adanya gangguan penyimpanan calcium yan dapat disebabkan oleh infeksi WSSV,pH air tinggi dan bakteri Bacillus.Oleh sebab itu perlu konfirmasi pengecekan kelaboratorium.


Pengujian laboratorium


Histology Rapid Test

Pengujian dengan mengambil jaringan epidermis membutuhkan waktu 20 menit.

Rapid Test Kit WSSV

Pengujian melalui organ kaki renang(10 menit).

Histopathology.

Pengujian dilakukan dengan pengambilan organ udang secara menyeluruh (min 7-10).

PCR (Polymerase Chain Reaction)

Pengujian dengan menggunakan mesin PCR untuk mendeteksi DNA Virus (8-10 jam).


3 Faktor Pemicu WSSV


Kurang DO

Kadar O2 rendah.
Cara mengatasi: Jaga kualitas air: hindari pemberian pakan berlebih/over feeding,bersihkan organisme pengganggu (kijing,krece,trisipn,lumut,dll),efektifkan shipon.Lakukan oplos air sebelum DO kritis/rendah pada malampagi hari.Jaga operasional kincir.

Kualitas air

Penurunan kualitas air 9plankton pekat, plankton mati masal dan berbusa) dapat mempengaruhi daya tahan udang sehingga berpotensi terserang virus/penyakit.
Cara mengatasi; Lakukan oplos 9isi dan buang) atauganti air secara bertahap.

Lingkungan

Perubahan salinitas dan fluktuasi suhu.Dan atau curah hujan tinggi fluktuasi ph harian, salinitas, dan rawan kontaminasi bercampurnya air outlut-inlet tambak.
Cara mengatasi: Aplikasi kapur hidrat (menaikkan oH),kapur pertanian (meningkatkan alkalinitas), perbaikan konstruksi tambak, pembuangan air permukaan melalui pipa, dan mengatur ketinggian air.


Potensi & Solusi pencegahan WSSV


* Benur bebas virus IMNV (SPF) dari hatchery yang berertifiakat.
* Menghilangkan potensi carrier & vector, (burung dgn BSD). Kepiting/biawak dengan CPD.
   Udang liar,rebon dengan screening strimin secara berlapis, desinfeksi di tambak dan treatment.
* Shipon rutin untuk mencegah kanibalisme.(udang lemah/mati di desinfeksi kemudian dikubur atau dibakar)
* Cegah kontaminasi silan dengan menerpkan Bio security sejak awal budidaya. Jaga ketinggian air supply kanal lebih tinggi dan sub outlet lebih rendah dari air tambak untuk menghindari back flow.
 
 
 Gejala WSSV


1. Mengambang

Udang dalam keadaan lemah,berenang kepermukaan,mendekat kepematang dan mati.

2. Bintik Putih

Bintik putih yang disebabkan oleh virus WSSV pada carapace bersifat permanen tidak akan hilang oleh proses molting atau digores dengan kuku.

3. Warna Kemerahan
 
terjadi perubahan warna (discoloration) menjadi kemerah-merahan.

Selasa, 26 Februari 2013

Zeolit

Zeolit alam merupakan senyawa alumino silikat terhidrasi
, dengan unsur utama yang terdiri dari kation alkali dan alkali tanah. Senyawa ini berstruktur tiga dimensi dan mempunyai pori yang dapat diisi oleh molekul air.


Mineral zeolit yang paling umum dijumpai adalah klinoptirotit, yang mempunyai rumus kimia (Na3K3)(Al6Si30O72).24H2O. Ion Na+ dan K+ merupakan kation yang dapat dipertukarkan, sedangkan atom Al dan Si merupakan struktur kation dan oksigen yang akan membentuk struktur tetrahedron pada zeolit. Molekul-molekul air yang terdapat dalam zeolit merupakan molekul yang mudah lepas.


Zeolit alam terbentuk dari reaksi antara batuan tufa asam berbutir halus dan bersifat riolitik dengan air pori atau air meteorik
Penggunaan zeolit adalah untuk bahan baku water treatment, pembersih limbah cair dan rumah tangga, untuk industri pertanian, peternakan, perikanan, industri kosmetik, industri farmasi, dan lain-lain.
Zeolit terdapat di beberapa daerah di Indonesia yang diperkirakan mempunyai cadangan zeolit sangat besar dan berpotensi untuk dikembangkan, yaitu Jawa Timur,Jawa Barat dan Lampung.





Sumber: http://geologycika.blogspot.com/


IPB Temukan Teknologi Penghitung Benih Ikan Lebih Cepat

IPB Temukan Teknologi Penghitung Benih Ikan Lebih Cepat.BOGOR--MI: Tim peneliti dari Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK) Institut Pertanian Bogor berhasil menemukan teknologi tepat guna untuk menghitung benih ikan secara cepat dan tepat.

"Teknologi terbaru yang ditemukan peneliti Institut Pertanian Bogor (IPB) diberi nama Fry Counter atau penghitung nener/benih ikan," kata Ayi Rakhmat SPi MSi, seorang anggota tim peneliti FPIK IPB, Senin (13/9), di Bogor. Dengan teknologi tersebut, petani ikan bisa berhemat waktu dan tenaga untuk menghitung benih ikan yang hendak dijualbelikan.

Produk Fry Counter merupakan jawaban atas masalah-masalah yang sering dikeluhkan oleh para pengusaha benih ikan pada proses penanganan pascapanen di bidang perikanan. Penelitian tentang Fry Counter dilatarbelakangi oleh hasil pengamatan terhadap proses kegiatan produksi pada pembenihan ikan patin yang masih tidak efisien.

Dalam proses produksi tersebut, lanjut dia, kegiatan penghitungan benih yang biasa diperjualbelikan pada saat larva masih dilakukan secara manual. Padahal, jumlah yang dihitung mencapai puluhan sampai ratusan ribu ekor. "Proses penghitungan manual ini membutuhkan waktu lama, sehingga kurang efesien," katanya.

Dengan penghitungan manual, kata Ayi Rakhmat, petani ikan membutuhkan waktu satu sampai dua hari untuk 50 ribu ekor ikan yang dihitung dengan tenaga kerja tiga sampai empat orang dengan rata-rata kerja lima jam per hari. Angka 50 ribu ini merupakan angka terkecil yang biasa dilakukan petani.

Jika benih ikan yang dihitung mencapai ratusan ribu ekor, waktu yang dibutuhkan lebih lama dan biaya yang dikeluarkan lebih mahal lagi. (Ant/OL-5) 



Sumber: http://www.mediaindonesia.com/

PENYAKIT IMNV (INFECTIOUS MYONECROSIS VIRUS)

Apakah Penyakit IMNV 


Adalah jenis penyakit yang disebabkan oleh virus Infetious Myonecrosis yang dapat merusak bagian otot secara chronic terutama pada otot yang active (segment ke 2-3 & 5-6) sehingga kebutuhan oksigen terganggu dan menyebabkan otot menjadi kemerahan dan mati .
Spesies yang diserang adalah jenis Crustacea , terutama spesies Litopenaeus Vannamei.Sedankan Penaeus Monodon sebagai pembawa virus IMNV.


Tingkatan IMNV


     Tahap 1

Warna keputihan (seperti awan) diotot,perilaku dan nafsu makan tidak normal,tidak ada kematian.

     Tahap 2

Otot warna putih membesar dan lebih luas dalam bidang abdominal.Perilaku dan nafsu makan normal,tidak ada kematian.

     Tahap 3

Warna putih pada otot lebih jelas. Tingkah laku udang abnormal, nafsu makan berkurang, mulai ada kematian.

     Tahap 4

Necrosis (kemerahan) pada segment ke 6 dan ekor. Perilaku tidak normal, nafsu makan turun dan kematian terjadi secara bertahap.



3 Faktor Pemicu IMNV


1. Kualitas Air

Penurunan kualitas air (plankton pekat,plankton mati masal dan berbusa) dapat mempengaruhi daya tahan udang sehingga berpotensi terserang virus/penyakit.

Cara mengatasi :

* Plankton mati : lakukan oplos (isi dan buang) atau ganti air secara bertahap.
* DO rendah     : hindari pemberian pakan berlebih/overfeeding, bersihkan organisme pennganggu dalam tambak seperti kijing,krece,tricipan,lumut,dll,serta efektifkan sipon.

2. Lingkungan

Suhu yang fluktuatif (panas/dingin) dan atau cerah hujan yang tinggi (menyebabkan perubahan pH, salinitasdan plankton)

Cara mengatasi :

* Mengatur ketinggian air.
* Menghindari transparansi tinggi (sampai tembus dasar tambak) selama budidaya.
* Penurunan salinitas dicegah dengan membuang air permukaan saat hujan tinggi.

3. Daya Tahan Udang

Penurunan daya tahan tubuh disebabkan oleh :

* Tingginya bakteri merugikan (misal vibrio) didalam tubuh.
* Defisiensi nutrisi akibat pemberian pakan yang kurang.

Cara mengatasinya :

* Pemberian probiotik di air dan pakan
* Penggunaan pakan yang berkualitas dan pemberian pakan yang cukup.


Pengujian Laboratorium



1. Histopathologi
    
Analisa organ secara menyeluruh (min 7-10 hari).

2. PCR (Polymerase Chain Reaction)

Menggunakan mesin PCR (RNA Virus 8-10 jam)


Potensi & Solusi Pencegahan IMNV


* Benur bebas virus IMNV (SPF) dari hatchery yang berertifiakat.
* Menghilangkan potensi carrier & vector, (burung dgn BSD). Kepiting/biawak dengan CPD.
   Udang liar,rebon dengan screening strimin secara berlapis, desinfeksi di tambak dan treatment.
* Shipon rutin untuk mencegah kanibalisme.(udang lemah/mati di desinfeksi kemudian dikubur atau dibakar)
* Cegah kontaminasi silan dengan menerpkan Bio security sejak awal budidaya. Jaga ketinggian air supply kanal lebih tinggi dan sub outlet lebih rendah dari air tambak untuk menghindari back flow.


Tanda-Tanda Seperti IMNV


* Udang Kram

Warna putih diseluruh badan berawal dari bagian atas, badan bengkok dan sulit diluruskan.

* Hypoxia

Warna putih pada bagian tubuh di sebabkan kekurangan oksigen

* Bright Disease

kemerahan pada bagian tubuh yang disebabkan bakteri vibrio harveyii


Pencegahan & Perawatan



Pemberian ikan dapat mengurangi free IMNV dari air (3-4 minggu) & chlorine 30 ppm active. Pemberian vitamin C dan E dapat meregenerasi lebih cepat jaringan sel yang rusak.



Diberdayakan oleh Blogger.