BANDUNG - Potensi laut Indonesia tercatat baru digarap
delapan persen. Sehingga potensi laut Indonesia masih sangat besar,
yakni sebanyak 92 persen yang belum tergarap.
"Kita ingin
kegiatan maritim di laut Indonesia ditingkatkan. Ekonomi kelautan sangat
rendah di kita. Kita kalah jauh dibandingkan dengan Jepang, bahkan
masih kalah dengan India,” ungkap Menteri Kelautan dan Perikanan Fadel
Muhammad usai menerima penghargaan Gansa Prajamanggala Bakti Aadiutama dari Institut Teknologi Bandung (ITB), Sabtu (9/7/2011) malam.
Usai
menerima penghargaan, Fadel menandatangani kesepakatan bersama dengan
Rektor ITB Akhmaloka tentang pengembangan dan penerapan ilmu dan
teknologi kelautan dan perikanan. Tujuannya untuk meningkatkan kualitas
sumber daya manusia dan mengembengkan ilmu pengetahuan dan teknologi
bidang kelautan dan perikanan.
“Maka kita harapkan ITB memperkuat studi-studi maritim atau kelautan. Kerja sama ini mengarah kepada life scientist dan
geologi laut untuk pemanfaatan energi di laut. Harapannya masa depan
laut Indonesia bisa terangkat ke permukaan,” terang Fadel.
Saat
ini, laut Indonesia masih sangat potensial. Di laut menyimpan energi,
tambang emas, safir. “Sekarang di dunia orang tidak lagi bicara mengenai
darat, semua teknologi masuk ke laut. Kita belum sama sekali mengatur
masalah itu,” tuturnya.
Selain itu, KKP dan ITB juga menyepakati
untuk pengembangan budi daya ikan. Menurut Fadel, saat ini hasil
tangkapan tidak bisa diandalkan. ITB memiliki sains untuk perikanan.
“Mereka punya khusus untuk itu. Kita harapkan mereka bisa ambil peran besar di sana. Untuk lifestyle teknologi
ini kita harapkan mereka bisa lebih membesarkan ikan-ikan itu. Budidaya
ini merupkan masa depan dari bangsa kita,” paparnya.
Jumat, 01 Maret 2013
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Diberdayakan oleh Blogger.
0 komentar:
Posting Komentar