KARAWANG, KOMPAS.com -- Institut Kelautan dan
Perikanan Nasional (IKPN) di Karawang, Jawa Barat, mulai dibangun. IKPN
merupakan pengembangan dari Sekolah Tinggi Perikanan (STP) Karawang.
Tahap
awal pembangunan gedung ditinjau Menteri Kelautan dan Perikanan Sharif
Cicip Sutardjo dan Menteri Perumahan Rakyat Djan Faridz, Kamis
(20/9/2012).
Cicip mengatakan, peningkatan status kampus STP
menjadi IKPN di Karawang merupakan langkah mencetak sumber daya manusia
yang kompeten dan memenuhi standar sertifikasi dunia industri, serta
untuk menopang keberhasilan industrialisasi kelautan dan perikanan.
"Keberadaan kampus ini selain untuk mengembangkan SDM kelautan dan perikanan, ditujukan pula untuk memberi multiplier effect bagi pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Karawang," ujarnya.
Kepala
Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan, Sjarief
Widjaja mengemukakan, pengembangan pendidikan vokasi mengacu pada konsep
teaching factory, yakni peserta didik dapat melaksanakan praktik sesuai
dengan kondisi dunia kerja pada industri kelautan dan perikanan yang
sesungguhnya, dengan persentase 70 persen praktik dan 30 persen teori.
Rusunawa
Kampus
itu juga akan dilengkapi rumah susun sederhana sewa (rusunawa) bagi
mahasiswa. Pembangunan rusunawa tersebut menjadi bagian dari master plan
pembangunan kampus STP di Karawang.
Pembangunan rusunawa bagi
mahasiswa IKPN Karawang merupakan tindak lanjut dari Kesepakatan Bersama
Kemenpera dan KKP pada Februari 2012 tentang Pengadaan Perumahan di
Lingkungan KKP.
STP merupakan salah satu lembaga pendidikan dalam
lingkup KKP, di samping tiga akademi perikanan dan sembilan sekolah
usaha perikanan menengah di berbagai daerah di Indonesia.
Cicip
mengharapkan, pembangunan IKPN mendorong akselerasi peningkatan produksi
dan nilai tambah produk kelautan dan perikanan yang memiliki daya
saing, serta menjadi penggerak pembangunan ekonomi untuk kesejahteraan
masyarakat.
Perekrutan peserta didik meliputi 40 persen anak
pelaku utama (nelayan, pembudidaya dan pengolah ikan, dan petambak
garam), 40 persen masyarakat umum, dan 20 persen kerja sama instansi
terkait. Sistem pendidikan kelautandan perikanan yang berbasis vokasi
diharapkan mampu mencetak tenaga kerja siap bekerja sesuai bidangnya
dalam memenuhi kebutuhan pasar kerja.
Selasa, 09 Juli 2013
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Diberdayakan oleh Blogger.
0 komentar:
Posting Komentar