Jumat, 01 Maret 2013

Ekonomi Kelautan Indonesia Masih Kalah Dengan Jepang

BANDUNG - Potensi laut Indonesia tercatat baru digarap delapan persen. Sehingga potensi laut Indonesia masih sangat besar, yakni sebanyak 92 persen yang belum tergarap.

"Kita ingin kegiatan maritim di laut Indonesia ditingkatkan. Ekonomi kelautan sangat rendah di kita. Kita kalah jauh dibandingkan dengan Jepang, bahkan masih kalah dengan India,” ungkap Menteri Kelautan dan Perikanan Fadel Muhammad usai menerima penghargaan Gansa Prajamanggala Bakti Aadiutama dari Institut Teknologi Bandung (ITB), Sabtu (9/7/2011) malam.

Usai menerima penghargaan, Fadel menandatangani kesepakatan bersama dengan Rektor ITB Akhmaloka tentang pengembangan dan penerapan ilmu dan teknologi kelautan dan perikanan. Tujuannya untuk meningkatkan kualitas sumber daya  manusia dan mengembengkan ilmu pengetahuan dan teknologi bidang kelautan dan perikanan.

“Maka kita harapkan ITB memperkuat studi-studi maritim atau kelautan. Kerja sama ini mengarah kepada life scientist dan geologi laut untuk pemanfaatan energi di laut. Harapannya masa depan laut Indonesia bisa terangkat ke permukaan,” terang Fadel.

Saat ini, laut Indonesia masih sangat potensial. Di laut menyimpan energi, tambang emas, safir. “Sekarang di dunia orang tidak lagi bicara mengenai darat, semua teknologi masuk ke laut. Kita belum sama sekali mengatur masalah itu,” tuturnya.

Selain itu, KKP dan ITB juga menyepakati untuk pengembangan budi daya ikan. Menurut Fadel, saat ini hasil tangkapan tidak bisa diandalkan. ITB memiliki sains untuk perikanan.

“Mereka punya khusus untuk itu. Kita harapkan mereka bisa ambil peran besar di sana. Untuk lifestyle teknologi ini kita harapkan mereka bisa lebih membesarkan ikan-ikan itu. Budidaya ini merupkan masa depan dari bangsa kita,” paparnya.

0 komentar:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.