Sabtu, 15 Juni 2013

Demam Ikan Hias Ukuran Kecil

Bisnis ikan ikan hias masih dibayangi kendala musiman, sehingga harga jual gampang jatuh dari tahun ke tahun
Tren ikan hias dunia saat ini telah bergeser. Ikan-ikan hias ukuran kecil seperti guppy dan rasbora galaxy, serta udang hias kian banyak digemari. Pasalnya memelihara ikan hias modelaquascapeberukuran mini sedang populer. Informasi ini disampaikan oleh Manajer Peta Aquarium, Ignatius Mulyadi kepada TROBOSAqua belum lama ini. 
Tren ikan hias ukuran kecil itu sebenarnya sudah terlihat sejak 6 tahun lalu, namun Mulyadi menyayangkan, ”Masih banyak produsen-produsen ikan hias lokal yang masih saja budidaya ikan hias ukuran besar. Padahal orang luar negeri sudah beralih semua ke ikan hias ukuran kecil.”
Dari tren ikan hias ukuran kecil itu, tutur Mulyadi, udang hias yang paling dicari-cari. ”Ada stok puluhan ribu ekor pun pasti habis dibeli eksportir,” ungkapnya. Udang hias yang dicari-cari itu adalah jenis red bee, black bee, dan golden. Jenis red bee dan black bee, harganya berkisar antara Rp 6.000 – Rp 6.500 per ekor ukuran 1,2 cm. Sementara jenis golden sekitar Rp 10.000 per ekor dengan ukuran yang sama.
Membudidayakan ketiga udang hias itu butuh ketelatenan, kata Mulyadi. Temperatur harus dikontrol pada kisaran 23 – 24 oC. Lalu pH di kisaran 7 – 7,2. Untuk pakan, bisa diberikan cacing darah beku, tetra bits, atau pelet udang. ”Bila suhu dan pH-nya tidak sesuai, pasti udang-udang itu akan mati. Sangat sensitif sekali,” ujarnya.
Meski permintaan tak terbatas, saat ini per bulan Peta Aquarium hanya mampu memproduksi udang hias sebanyak 10 ribuan ekor saja. Ini pun bukan hasil budidaya sendiri, tapi juga dipasok oleh 8 pembudidaya mitra yang bekerjasama dengan Peta Aquarium melalui model inti-plasma.
Tantangan
Usut boleh usut, ternyata Peta Aquarium merupakan pencipta ikan palmas jenis albino. Ikan palmas jenis baru ini berhasil diciptakan pada 2001. Namun sayangnya, ikan ciptaan Peta Aquarium ini malah menang juara 1 di kontes ikan hias di Aquarama atas nama orang Singapura.
”Ceritanya, ikan ini dipromosikan oleh orang Singapura, tapi tak disangka ia mengaku kalau ikan ini ciptaan dia. Untungnya di 2003, pada pameran yang sama, saya bawa induk ikan ini beserta foto-foto budidayanya lengkap. Dan akhirnya orang sedunia tahu bahwa Peta Aquarium-lah penciptanya,” tutur pria jebolan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Institut Pertanian Bogor yang gemar menyilangkan jenis-jenis ikan hias ini.
Kejadian klaim oleh Singapura itu tidak terjadi sekali atau 2 kali saja, tapi berkali-kali pada para produsen ikan hias lokal. ”Singapura itu pintar memanfaatkan momentum. Dan pemerintahnya pun gencar melakukan promosi bila ditemukan jenis ikan hias baru,” kata Mulyadi. Karena itu, ia berharap agar pemerintah Indonesia juga melakukan hal yang serupa. Serta bantu memfasilitasi proses pengajuan paten dari ikan-ikan hias yang berhasil diciptakan agar tidak diklaim seenaknya oleh pihak asing.
Salahsatu masalah utama yang dihadapi oleh para produsen ikan hias lokal adalah harga yang gampang jatuh dari tahun ke tahun(musiman), menurut Mulyadi. Sebagai contoh, ikan palmas albino. Di 2001 harganya bercokol di angka Rp 50.000 per ekor, lalu naik menjadi Rp 250.000 per ekor dan bahkan di Jepang sempat menembus angka US$ 1.000per ekor. Tapi sungguh menyedihkan, sekarang ikan kreasi anak bangsa ini hanya dihargai sekitar Rp 2.000 – Rp 3.000 saja per ekor.
Contoh lain adalah pada udang hias jenis red bee. Pada awal kemunculannya, harga jual udang ini bisa menembus Rp 150.000 per ekor. Namun selang beberapa tahun saja, harganya langsung meluncur ke angka sekitar Rp 6.000per ekor.
Selain karena faktor banjirnya pasokan, menurut Mulyadi, gampang jatuhnya harga itu juga dikarenakan faktor ketidakkompakan para produsen dan eksportir. ”Saling banting harga,” cetusnya. Karena itu, Mulyadi berharap bila memang memungkinkan, agar pemerintah membuat harga patokan agar ketidakkompakan dan saling banting harga dapat dihindari, karena ada standar harga yang diacu oleh para produsen dan eksportir.

0 komentar:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.