Sabtu, 15 Juni 2013

Phytogenic untuk Efisiensi Pakan Akuakultur

Oleh:  Salman Haris Fuadi DVM*
Zat aktif yang terkandung dalam phytogenicdapat meningkatkan performa, terutama untuk menekan konversi pakandan meningkatkanbobot badan
Phytogenic merupakan kelompok Natural Growth Promotor (NGP) yang diperoleh dari herbal, rempah-rempah dan tumbuhan lain yang terdiri dari ekstrak tanaman, minyak esensial,dan zat aktif lainnya. Substansi phytogenic telah dikenal dan dipergunakan sejak ribuan tahun yang lalu oleh bangsa Mesir kuno dan Cina untuk tujuan pengobatan maupun penggunaan sehari-hari sebagai penyedap makanan.
Substansi derivat  tumbuhan yang juga dikenal sebagai phytogenicini memiliki sejumlah kegunaan antara lain sebagai penambah rasa (flavouring), anti oksidan, anti jamur, anti viral, anti bakterial, antidepresan, serta memodulasi imun dan fisiologis. Semua hal ini penting bagi peningkatan performa pada hewan (gambar 1).
Salah satu keunikan PFA(Phytogenic Feed Additive)adalah kemampuannya sebagai penambah rasa (flavouring) pada pakan. Rasa pakan melibatkan respon fisiologis yang komplit terhadap hewan, yaitu kombinasi dari rasa yang berhubungan dengan reseptor di rongga mulut dan aroma yang berhubungan dengan indra penciuman. Respon ini berbeda-beda pada masing-masing spesies hewan karena adanya perbedaan jumlah sensor perasa pada tiap-tiap spesies (tabel 1).
Sejak satu dekade yang lalu, para peneliti telah menguji beberapa penggunaan phytogenicseperti tanaman aromatik (jahe, kunyit, ketumbar),  bahan-bahan herbal (berasal dari akar, daun, atau kulit kayu), minyak esensial (yang diperoleh dari proses penguapan hidro-destilasi komponen tanaman),maupun Oleoresin (hasil dari ekstrak tanaman yang tidak larut air) untuk ditambahkan pada pakan hewan sebagai PFA.
Bahan aktif yang terkandung dalam PFA ini diketahui dapat meningkatkan pertumbuhan, kecernaan nutrisi,dan kesehatan usus.Dengan demikian dapat meningkatkan keuntungan secara ekonomi pada produksi ternak (Ahmed Aufy dan Tobias Steiner, 2012).
Meningkatkan Bobot 
Penggunaan minyak esensial berhubungan dengan peningkatan performa dan kesehatan pada hewan ternak. Pada penelitian dengan menggunakan channel catfish, penambahan produk yang mengandung  minyak esensial pada pakan dapat meningkatkan asupan pakan dan bobot badan ikan dibandingkan dengan kelompok kontrol tanpa PFA(tabel 2).
Dari hasil penelitian tersebut, ikan-ikan kelompok perlakuan dengan minyak esensial mencapai bobot badan yang lebih baik (76.9 ± 20 vs 53.4 ± 3.2 g/ekor) daripada kelompok kontrol dan memiliki Specific Growth Rate lebih baik pula (1.8 ± 0.1 vs 1.5 ± 0.1). Selain itu, asupan pakan juga meningkat (104.3 ± 3.6 vs 79.6 ± 3.0 g/ekor) dikarenakan ada peningkatan palatibilitas pakan tersebut. Terdapat penurunan FCR (1.36 vs 1.51) pada ikan yang diberi perlakuan minyak esensial, meskipun tidak terlalu signifikan (P>0.05)  (Brian C. Petterson, 2011)

0 komentar:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.